Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan wilayah utara
Kabupaten Lamongan khususnya kecamatan Brondong sebagai kawasan ekonomi
khusus (KEK) sektor industri maritim yang akan segera dikembangkan
dengan tahap awal disediakan areal lahan sekitar 200 hektare
Rencananya pengembangan KEK industri maritim di Jatim itu akan menelan investasi Rp9 triliun.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Jatim Zainal
Abidin menerangkan pemilihan lokasi itu didasarkan sejumlah
pertimbangan, antara lain di lokasi itu kini tersedia lahan untuk KEK
industri perkapalan seluas 4.000 hektare.
"Lokasi itu juga memiliki pantai yang paling panjang dibanding dengan
lokasi kawasan industri lainnya, yang berada disepanjang pantai utara
Kab. Lamongan. Lokasinya sangat strategis karena berbatasan dengan
pelabuhan rakyat Sedayu Lawas (kab. Gresik) di sebelah timur dan cukup
jauh terpisah dari pemukiman penduduk," katanya hari ini.
Dia menambahkan pengembangan industri maritim itu dilakukan karena
melihat peluang yang sangat prospektif, apalagi regulasi sektor industri
pelayaran telah menerapkan azas cabotage yang menempatkan angkutan
pelayaran yang beroperasi di perairan Indonesia meski menggunakan
bendera Indonesia.
"Tentunya pemberlakukan azas cabotage yang bersumber pada Inpres
No.5/2005 telah berimbas signifikan atas berkembangnya industri
perkapalan nasional," katanya.
Zainal menegaskan KEK industri maritim itu akan difokuskan pada
industri perkapalan dan sarana lepas pantai mulai dari penyediaan bahan
baku, teknologi produksi, reparasi/pemeliharaan, pemasaran baik untuk
pasar dalam negeri maupun ekspor.
"Harapannya KEK itu akan dilengkapi dengan ketentuan khusus di
berbagai bidang kepabeanan, perpajakan, perizinan, keimigrasian dan
ketenagakerjaan. Untuk itu, Pemprov Jatim tengah mengupayakan agar
kawasan itu bisa segera disetujui oleh Pemerintah Pusat sebagai zona
KEK," ujarnya.
Menurut data yang dihimpun Bisnis, Provinsi Jatim saat ini memiliki
27 perusahaan perkapalan. Dua industri perkapalan terbesar di Indonesia
ada di Surabaya yakni PT PAL Indonesia serta PT Dok dan Perkapalan
Surabaya.
Perusahaan pengguna industri maritim itu di Jatim mencapai 21
perusahaan dimana sebagian besar operator pelayaran. Sedangkan di
provinsi itu juga terdapat 39 perusahaan yang bergerak di sektor
industri pelayaran rakyat.